Bisnis.com, JAKARTA - Angkatan Udara Ukraina melaporkan Rusia telah menembakkan 81 rudal, termasuk 6 rudal hipersonik Kinzhal, dan 8 drone ke Ukraina pada Kamis (9/3/2023).
Kepala Staf Kepresidenan Ukraina Andriy Yermak mengatakan bahwa serangan rudal Rusia menewaskan 3 orang di Kherson.
“Teroris Rusia menembaki Kherson di pagi hari. Mereka menembak halte angkutan umum, dan 3 orang tewas akibat penembakan itu," katanya, seperti dilansir dari Aljazeera, Kamis (9/3/2023).
Pasukan Kyiv telah menghancurkan 34 rudal jelajah dan 4 drone bunuh diri Shahed yang diluncurkan Rusia.
Sedangkan, sebanyak 8 drone dan peluru kendali juga turut dicegah untuk mencapai target di Ukraina. Namun, militer Ukraina tidak dapat mencegah rudal Kinzhal.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan di Telegram, bahwa infrastruktur penting dan bangunan tempat tinggal di 10 wilayah Ukraina telah terkena serangan itu.
Baca Juga
Zelensky mengatakan bahwa Rusia tidak akan bisa menghindar dari tanggung jawab atas gelombang serangan rudal terbaru di Ukraina.
“Para penjajah hanya bisa meneror warga sipil. Hanya itu yang bisa mereka lakukan. Tapi itu tidak akan membantu mereka. Mereka tidak akan menghindari tanggung jawab atas semua yang telah mereka lakukan,” katanya.
Sebelumnya, pihak Kyiv juga mengatakan bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia yang berada di bawah kendali Rusia, kehilangan pasokan tenaga listriknya karena serangan misil Rusia hari ini.
Perusahaan nuklir negara Energoatom mengatakan reaktor ke-5 dan ke-6 ditutup dan tenaga listrik yang dibutuhkan untuk fungsi pabrik kini dipasok oleh 18 generator diesel, yang memiliki bahan bakar yang cukup untuk 10 hari.
“Hubungan terakhir antara Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia yang diduduki dan sistem tenaga Ukraina terputus,” kata perusahaan nuklir negara itu.